Inilah yang Akan Terjadi Jika Es di Antartika Meleleh

inilah-yang-akan-terjadi-jika-es-di-antartika-meleleh

Kita semua tahu jika Antartika merupakan benua terdingin di dunia dan Antartika ini merupakan benua terbesar kelima di dunia.

Benua Antartika ini memiliki luas 14 juta km2. Sekitar 98% permukaannya tertutup lapisan es yang sangat tebal dan memiliki kedalaman rata-rata 1,6 km. Hal itu membuat Antartika ini memiliki 26,5 juta km kubik es, itu perbandingannya sama dengan 11 kali lipat dari jumlah air di Teluk Meksiko.

Selain itu 70% air di bumi ini terdapat di Antartika sehingga jika semua es di Antartika ini meleleh pasti akan berdampak besar pada semua kehidupan di Bumi.

Menurut World Meteorological Organization (WMO) kini Antartika mengalami suhu terpanas sepanjang sejarah, dan selama 50 tahun terakhir ini tercatat terjadi kenaikan suhu sebanyak tiga derajat Celcius sehingga menyebabkan es mencair berkali lipat lebih cepat dari sebelumnya

Sekarang yang menjadi pertanyaan utama adalah apakah yang terjadi jika es Antartika ini semuanya meleleh, serta bahaya apa saja yang ditimbulkan kepada bumi dan semua makhluk hidup yang berada di bumi ini.

Menurut ahli Glasiologi Dinicol Scholes Massachusetts Amerika Selatan yang bernama Anders Loverman ini mengatakan, penyebab diantaranya merupakan akibat ekspansi termal laut di bawah pemanasan global serta cairnya gletser.

Gunung es di Antartika level raksasa yang seukuran Inggris memiliki rongga raksasa seukuran 2/3 Manhattan. Penemuan ini juga mengkhawatirkan para ilmuwan jika gletser tersebut mencair seluruhnya.

Dengan menggunakan Radar dan satelit dengan lensa yang beresolusi tinggi ditemukan adanya keretakan di dasar gletser barat Antartika. Keretakan yang ditemukan oleh para peneliti, pada tahun 2019 dulunya berisi 14 miliar ton air beku menunjukkan kalau es gletser ini sudah mencair. Menurut data, penyebab melelehya es Antartika ini akibat efek rumah kaca yang mengakibatkan iklim ekstrem seperti hujan badai dan angin topan.

Efek rumah kaca adalah kondisi kenaikan suhu atmosfer bumi yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang memerangkap panas matahari dan tidak bisa memantulkan panas tersebut ke luar angkasa.

Gas rumah kaca ini dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti asap kendaraan, dan pabrik yang mengeluarkan asap yang mengandung karbondioksida. Selain itu gas rumah kaca yang alami yakni erupsi gunung berapi juga menjadi penyebab kenaikan suhu di bumi dan perubahan iklim.

Pemanasan global yang terjadi membuat bongkahan glazer akan jatuh dan mencair di laut dan salah satu dampak utama mencairnya es ini adalah kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.

Para ahli memperkirakan jika seluruh gletser dan lapisan es di Antartika mencair permukaan laut di dunia akan mengalami peningkatan sebesar 200 kaki atau sekitar 60 m. Akibat dari hal itu kota di Florida Amerika Serikat daerah Sungai Amazon dan Cina pusat akan hilang selamanya tenggelam oleh air laut dan juga seluruh daerah pesisir pun menghadapi dampak yang serupa. Namun sejumlah ilmuwan mengatakan jika hal itu butuh waktu lebih dari 5000 tahun untuk mencairkan seluruh gletser dan lapisan es.

Seorang ahli Glasiologi yang bernama Matteo Molly Gem mengungkapkan, jika waktu dalam satu hari di bumi bisa bertambah menjadi lebih dari 24 jam bila lapisan es di Antartika terus mencair. Hal ini bisa terjadi karena bumi akan berputar lebih lambat di alam semesta karena adanya kenaikan permukaan laut pada porosnya. Kemudian saat lapisan es dekat dengan sumbu rotasi bumi yang berada disekitar kutub mencair dan mengalir mengelilingi bumi maka akan menyebabkan semakin jauh dari sumber rotasi. Hal ini akan berdampak pada rotasi bumi yang akan melambat sekitar 10 sampai 20 detik dalam seharinya.

Nasa juga telah memprediksi bahwa permukaan air laut naik 1 meter secara global dalam hitungan beberapa tahun ke depan. Kemudian ketika semua es di Antartika mencair maka otomatis suhu es dingin yang menjaga temperatur bumi akan terganggu dan hal itu berdampak pada semakin tingginya suhu di bumi.

Menurut info dari Netter tingginya suhu di bumi akan menyebabkan peningkatan penguapan air dalam skala besar. Penguapan skala besar inilah yang menjadi penyebab utamanya kekeringan di banyak tempat sehingga menyebabkan banyak sumber mata air yang kering dan juga berpotensi meningkatnya kebakaran hutan di seluruh dunia.

Selain itu meningkatnya suhu temperatur bumi juga akan membuat suhu air laut meningkat dan hal ini juga membuat terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-lama menjadi rusak. Rusaknya terumbu karang ini akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang dan berimbas kepada punahnya ekosistem laut.

Dampak selanjutnya adalah akan menyebabkan suhu di bumi akan menjadi semakin panas karena es di Antartika berfungsi untuk menjaga suhu atmosfer di bumi agar tetap stabil.

Peningkatan suhu di bumi, juga dapat mendorong kepunahan beruang kutub karena habitat untuk hewan predator ini akan semakin langka. Hal ini kemudian membuat beruang kutub kelaparan dan akhirnya mati.

Menurut FL science, beruang kutub membutuhkan suhu dingin ekstrim untuk dapat memburu anjing laut. Dan juga untuk menjaga suhu tubuh mereka agar dapat mengatasi suhu di es kutub.

Jika beruang kutub tidak bisa bertahan di suhu es yang ekstrim maka hewan tersebut akan kesulitan mencari makan dan menjadi kurus serta akhirnya semakin lama jumlah beruang kutub akan berkurang dan menjadi punah.

Kemudian dampak selanjutnya dari mencairnya es di Antartika ini yaitu penyebaran virus purba. Virus purba ini bisa bertahan hidup walaupun berada di kondisi ekstrim, dan sebagian darinya kini sedang terjebak di dalam tumpukan es Antartika dan masih hidup.

Menurut having tempos ketika es mencair mereka akan segera menyebar namun masalahnya para ahli belum tahu seberapa bahayanya mereka dan apa yang bisa menangkalnya.

Seperti yang dilansir dari Medical Hipotesis, virus yang berumur puluhan juta tahun ini banyak yang terjebak di gunung-gunung es kutub dan gletser. Virus purba tersebut awet di dalam es karena proses pembekuan yang bisa meningkatkan daya tahannya.

Diperkirakan setidaknya ada 100 triliun mikroorganisme berupa bakteri virus jamur dan mikroba yang terperangkap di gunung-gunung es.

Profesor William T.T. yang merupakan salah satu tim peneliti dari Syracuse University mengatakan kalau virus purba ini akan terbebas dan bergerak mengikuti aliran es yang mencair tersebut. Dan yang ditakutkan oleh para peneliti saat virus purba ini dengan virus yang hidup di zaman modern maka akan mengalami mutasi atau genom daur ulang. Dan jika hal tersebut terjadi maka akan dapat mengancam kelangsungan hidup semua orang di muka bumi ini.

Dampak selanjutnya yaitu bumi akan kekurangan cadangan air tawar. Sekitar 71 persen wilayah di bumi ini adalah air, namun hanya sedikit bagian bumi yang menyimpan cadangan air tawar bagi kehidupan di dunia.

Menurut badan reklamasi Amerika Serikat yaitu USBR, jumlah air tawar bersih yang ada di bumi tidak lebih dari tiga persen. Bahkan sekitar 2,5 persen dari jumlah air tawar yang ada di bumi masih berupa es dan juga gletser.

Menurut Nature Geoscience, mencairnya es di Antartika ini akan melepas jumlah karbon organik sebanyak 50% yang dapat mengubah sistem ekologi dan bertahan selama 35 tahun kedepan. Hal ini imbasnya, manusia akan mengalami kekurangan air tawar dan pastinya mengancam kelangsungan hidup manusia.

Nah itulah berbagai prediksi akibat jika es di Antartika mencair. Jadi, mari jaga bumi ini dari kepunahan dengan tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kerusakan bumi.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama